🐅 Mursyid Thoriqoh Yang Masih Hidup
KH Rd. Muhammad Yusuf Prianadi Kartakoesoemah kupas tuntas tentang Maqom-maqom Thoriqoh Selengkapnya silahkan simak di link berikut..
Secarasingkat, beliau sudah kuat untuk menerima thoriqoh namun masih belum cukup siap sehingga harus melakukan 3 amalan, yaitu: Istiqomah mengukuhkan syariat Beramar Ma'ruf nahi mungkar Menetapi azimah atau kesungguhan dan menjalankan agama secara menyeluruh
WAYANG KHASANAH TQN MURSYID KE 39. Hiruk pikuk masa kampanye pemilihan Presiden Republik Indonesia (RI) tahun 2014 ini telah banyak menimbulkan pro dan kontra dikalangan masyarakat terkait siapa yang akan dipilih menjadi Presiden untuk memimpin Indonesia periode lima tahun ke depan. Dasar Ajaran Cinta Negara Bagi Ikhwan Thoriqoh Qodiriyyah
Maryam87) "yang sudah janji kepada Allah SWT. Mereka tentunya sudah di talqin, diajari oleh Mursyid bacaan dzikir dari Allah melalui pelantara Mursyid yang masih hidup, amalan yang sempurna dapat ijazah dari Mursyid, memiliki mata rantai sampai ke Nabi Muhammad SAW.
Sebuahtarekat tidak dapat dinamakan tarekat jika tidak memiliki guru Mursyid, dan Mursyid tentunya merupakan seseorang yang memiiki sanad keirsyadan yang terhubung hingga Rasulullah saw. dan kemudian melalui Jibril as. dapat terhubung kepada-Nya. Manusia membutuhkan ahli yang dapat membersihkan hati yang kotor, nah, Mursyid-lah sang ahli itu.
HabibMuhammad Luthfi bin Ali bin Yahya (lahir 10 November 1947) adalah seorang Sayyid, Kiai, Ulama, Mursyid dan Dai berkebangsaan Indonesia. Dr. (HC). Habib Muhammad Luthfi bin Yahya. Selain menjadi pendakwah, Habib Luthfi juga menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah.
Dalamtradisi tarekat, kedudukan mursyid senantiasa dijabat oleh orang laiki-laki. Tidak lazim mursyid dijabat oleh seorang wanita. Di daerah Malang, pernah ada kejadian bahwa seorang pengamal tarekat mendapatkannya dari seorang wanita, yang masih ibunya sendiri, kemudian ajarannya tidak diakui
Mengikutitradisi keilmuan thoriqoh, murid-murid dari Syaikh Ma'ruf, Jenengan, dan Syaikh Idris, Kacangan, pun rata-rata melanjutkan bai'at dan suluk mereka kepada mursyid-mursyid thoriqoh Syadziliyyah lain yang saat ini masih hidup. Meski ada juga yang secara kasuistik justru mengibarkan bendera kemursyidan sendiri.
BacaJuga. Perkembangan Tarekat Rifa'iyah di Turki semasa pemerintahan Turki Usmaniyah (Ottoman) terbilang sangat pesat. Sejarah mencatat beberapa nama mursyid (pemimpin) Tarekat Rifa'iyah di Turki. Salah satunya adalah Syekh Abu Al-Huda Muhammad Al-Shayyadi (1850-1909). Syekh Shayyadi mendirikan salah satu cabang penting Tarekat Rifa'iyah.
. KYAI MUCHTAR MU'THIMursyid Thoriqoh ShiddiqiyyahKyai Muhammad Muchtar Mu'thi adalah Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah beliau putra dari pasangan suami isteri H Abdul Mu'thi bin Kyai Ahmad Syuhada berasal dari Demak dan Nyai Nashihah binti Abdul Karim berasal dari Pati. Di lahirkan di desa Losari, Ploso, Jombang, Jawa Timur, tanggal 28 Agustus 1928. Kyai Muhammad Muchtar Mu'thi adalah anak yang ke 12 dari 17 bersaudara. Dilihat dari silsilah nasab, Kyai Muhammad Muchtar Mu'thi memang keturunan dari kyai, baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu, tak heran Kyai Muhammad Muchtar Mu'thi sejak kecil telah mendapatkan bimbingan pendidikan ilmu ilmu agama dalam lingkungan keluarganya. Meskipun demikian secara formal Kyai Muhammad Muchtar Mu'thi juga mengenyam pendidikan di madrasah Islamiyah, Ngeloh sekarang Rejo Agung kecamatan Ploso. Selanjutnya, Kyai Muhammad Muchtar Mu'thi belajar di pesantren Rejoso, Peterongan, kemudian dilanjutkan di Pesantren Tambak Beras, Jombang. Sepeninggal ayahnya H Abdul Mu'thi, Kyai Muhammad Muchtar Mu'thi mulai belajar ilmu Tasawuf pada Kyai Muntoha Kedung Macan, Sambong, Jombang. Kyai Muntoha tercatat sebagai guru Toriqoh menempuh pendidikan pesantren Kyai Muhammad Muchtar Mu'thi menjadi guru madrasah di Lamongan, dan pada saat itulah bertemu dengan Syeikh Ahmad Syuaib Jamali Al Bateni yang pada akhirnya melimpahkan ilmu Thoriqoh pada Kyai Muhammad Muchtar Mu'thi. Beliau mendapat pendidikan dan pengajaran Thoriqoh dari Sheikh Ahmad Syuaib Jamali Al Bateni dalam crass program atau program intensif lima tahun 1959 M Kyai Muhammad Muchtar Mu'thi mengajarkan Thoriqoh Shiddiqiyyah di desa Losari Ploso Jombang. Pada perkembangan terakhir ini, Thoriqoh Shiddiqiyyah sudah tersebar ke berbagai pelosok tanah air Indonesia bahkan ke negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam. Murid murid Shiddiqiyyah terus bertambah setiap hari dan diperkirakan sekarang ini lebih dari 5 juta orang. Mereka terdiri dari segala umur, berbagai tingkat sosial ekonomi dan berbagai profesi dan pesatnya perkembangan kaum muslimin muslimat yang memerlukan bimbingan pelajaran Thoriqoh Shiddiqiyyah Kyai Muhammad Muchtar Mu'thi sebagai Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah mengangkat wakil wakil yang disebut Kholifah yang bertugas mewakili Mursyid memberikan bimbingan pada murid murid Shiddiqiyyah diseluruh penjuru Nusantara. Kholifah yang pertama diangkat adalah Slamet Makmun sebagai murid pertama, kemudian di ikuti Duchan Iskandar, Sunyoto Hasan Ahmad, Ahmad Syafi'in, Syaifu Umar Ahmadi, Muhammad Munif dan lain lain hingga lebih dari 40 orang singkat pimpinan atau Mursyid Thoriqoh ShiddiqiyyahKyai Muhammad Muchtar Mu'thiLahir Losari Ploso Jombang 28 Agustus 1928Alamat Desa Losari Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang Jawa Madrasah Islamiyah Rejo Agung Ploso Pesantren Tambak Besar Jombang.
Mengenang KH. Ahmad Asrori Ustman Al-Ishaqy Sang Mursyid Thoriqoh Qodiriyah wa NaqsabandiyyahPublished on August 30, 2009 in Artikel Ahmad Asrori Al-Ishaqi merupakan putera dari Kyai Utsman Al-Ishaqi. Beliau mengasuh Pondok Pesantren Al-Fithrah Kedinding Surabaya. Kelurahan Kedinding Lor terletak di Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya. Di atas tanah kurang lebih 3 hektar berdiri Pondok Pesantren Al-Fithrah yang diasuh Kiai Ahmad Asrori, putra Kiai Utsman Al-Ishaqy. Nama Al-Ishaqy dinisbatkan kepada Maulana Ishaq, ayah Sunan Giri, karena Kiai Utsman masih keturunan Sunan dirunut, Kiai Ahmad Asrori memiliki darah keturunan hingga Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam yang ke 38, yakni Ahmad Asrori putra Kiai Utsman Al Ishaqi. Namanya dinisbatkan pada Maulana Ishaq ayah Sunan Giri. Karena Kiai Utsman masih keturunan Sunan Giri. Kiai Utsman berputra 13 silsilahnya Ahmad Asrori Al Ishaqi – Muhammad Utsman – Surati – Abdullah – Mbah Deso – Mbah Jarangan – Ki Ageng Mas – Ki Panembahan Bagus – Ki Ageng Pangeran Sedeng Rana – Panembahan Agung Sido Mergi – Pangeran Kawis Guo – Fadlullah Sido Sunan Prapen – Ali Sumodiro – Muhammad Ainul Yaqin Sunan Giri – Maulana Ishaq – Ibrahim Al Akbar – Ali Nurul Alam – Barokat Zainul Alam – Jamaluddin Al Akbar Al Husain – Ahmad Syah Jalalul Amri – Abdullah Khan – Abdul Malik – Alawi – Muhammad Shohib Mirbath – Ali Kholi’ Qasam – Alawi – Muhammad – Alawi – Ubaidillah – Ahmad Al Muhajir – Isa An Naqib Ar Rumi – Muhammad An Naqib – Ali Al Uraidli – Ja’far As Shodiq – Muhammad Al Baqir – Ali Zainal Abidin – Hussain Bin Ali – Ali Bin Abi Thalib / Fathimah Binti Rasulullah hidup, Kiai Utsman adalah mursyid Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. Dalam dunia Islam, tarekat Naqsyabandiyah dikenal sebagai tarekat yang penting dan memiliki penyebaran paling luas; cabang-cabangnya bisa ditemukan di banyak negeri antara Yugoslavia dan Mesir di belahan barat serta Indonesia dan Cina di belahan timur. Sepeninggal Kiai Utsman tahun 1984, atas penunjukan langsung Kiai Utsman, Kiai Ahmad Asrori meneruskan kedudukan mursyid ayahnya. Ketokohan Kiai Asrori berawal dari almarhum KH. Utsman adalah salah satu murid kesayangan KH. Romli Tamim ayah KH. Musta’in Rejoso, Jombang, Jawa Timur. Beliau dibaiat sebagai mursyid bersama Kiyai Makki Karangkates Kediri dan Kiai Bahri asal Mojokerto. Kemudian sepeninggal Kiai Musta’in sekitar tahun 1977, beliau mengadakan kegiatan sendiri di kediamannya Sawah Pulo jadilah Sawah Pulo sebagai sentra aktifitas thariqah di kota metropolis di samping Rejoso sendiri dan Cukir Jombang. Sepeninggal Kiai Utsman, tongkat estafet kemursyidan kemudian diberikan kepada putranya, Kiai Minan, sebelum akhirnya ke Kiai Asrori konon pengalihan tugas ini berdasarkan wasiat Kiai Utsman menjelang wafatnya. Di tangan Kiai Asrori inilah jama’ah yang hadir semakin membludak. Uniknya, sebelum memegang amanah itu, Kiai Asrori memilih membuka lahan baru, yakni di kawasan Kedinding Lor yang masih berupa tambak pada waktu dimulai dengan membangun masjid, secara perlahan dari uang yang berhasil dikumpulkan, sedikit demi sedikit tanah milik warga di sekitarnya ia beli, sehingga kini luasnya mencapai 2,5 hektar lebih. Dikisahkan, ada seorang tamu asal Jakarta yang cukup ternama dan kaya raya bersedia membantu pembangunan masjid dan pembebasan lahan sekaligus, tapi Kiai Asrori mencegahnya. “Terima kasih, kasihan orang lain yang mau ikutan menyumbang, pahala itu jangan diambil sendiri, lebih baik dibagi-bagi”, di atas lahan seluas 2,5 hektar itu Kiai Asrori mendirikan Pondok Pesantren Al Fithrah dengan ratusan santri putra putri dari berbagai pelosok tanah air. Untuk menampungnya, pihak pesantren mendirikan beberapa bangunan lantai dua untuk asrama putra, ruang belajar mengajar, penginapan tamu, rumah induk dan asrama putri dalam proses pembangunan serta bangunan masjid yang cukup Kiai Asrori, keberhasilannya boleh jadi karena kepribadiannya yang moderat namun ramah, di samping kapasitas keilmuan tentunya. Murid-muridnya yang telah menyatakan baiat ke Kiai Asrori tidak lagi terbatas kepada masyarakat awam yang telah berusia lanjut saja, akan tetapi telah menembus ke kalangan remaja, eksekutif, birokrat hingga para selebritis ternama. Jama’ahnya tidak lagi terbatas kepada para pecinta thariqah sejak awal, melainkan telah melebar ke komunitas yang pada mulanya justru asing dengan tak banyak diliput media massa, namanya tak asing lagi bagi masyarakat thariqah. Namun demikian, sekalipun namanya selalu dielu-elukan banyak orang, dakwahnya sangat menyejukkan hati dan selalu dinanti, Kiai Asrori tetap bersahaja dan ramah, termasuk saat menerima tamu. Beliau adalah sosok yang tidak banyak menuntut pelayanan layaknya orang besar, bahkan terkadang ia sendiri yang menyajikan suguhan untuk tanda menjadi panutan sudah nampak sejak masa mudanya. Masa mudanya dihabiskan untuk menuntut ilmu ke berbagai pondok pesantren di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kala itu Kiai Asrori muda yang badannya kurus karena banyak tirakat dan berambut panjang memiliki geng bernama “orong-orong”, bermakna binatang yang keluarnya malam hari. Jama’ahnya rata-rata anak jalanan alias berandalan yang kemudian diajak mendekatkan diri kepada Allah lewat ibadah pada malam hari. Meski masih muda, Kiai Asrori adalah tokoh yang kharismatik dan disegani berbagai pihak, termasuk para pejabat dari kalangan sipil maupun sebagai mursyid dalam usia yang masih muda ternyata bukan perkara mudah. Banyak pengikut Kiai Utsman yang menolak mengakui Kiai Asrori sebagai pengganti yang sah. Sebuah riwayat menceritakan bahwa para penolak itu, pada tanggal 16 Maret 1988 berangkat meninggalkan Surabaya menuju Kebumen untuk melakukan baiat kepada Kiai Sonhaji. Tidak diketahui dengan pasti bagaimana sikap Kiai Asrori terhadap aksi tersebut namun sejarah mencatat bahwa Kiai Arori tak surut. Ia mendirikan pesantren Al-Fithrah di Kedinding Lor, sebuah pesantren dengan sistem klasikal, yang kurikulum pendidikannya menggabungkan pengetahuan umum dan pengajian kitab kuning. Ia juga menggagas Al-Khidmah, sebuah jamaah yang sebagian anggotanya adalah pengamal tarekat Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. Jamaah ini menarik karena sifatnya yang inklusif, ia tidak memihak salah satu organisasi sosial dihadiri tokoh-tokoh ormas politik dan pejabat negara, majelis-majelis yang diselenggarakan Al-Khidmah berlangsung dalam suasana murni keagamaan tanpa muatan-muatan politis yang membebani. Kiai Asrori seolah menyediakan Al-Khidmah sebagai ruang yang terbuka bagi siapa saja yang ingin menempuh perjalanan mendekat kepada Tuhan tanpa membedakan baju dan kulit luarnya. Pelan tapi pasti organisasi ini mendapatkan banyak pengikut. Saat ini diperkirakan jumlah mereka jutaan orang, tersebar luas di banyak provinsi di Indonesia, hingga Singapura dan Filipina. Dengan kesabaran dan perjuangannya yang luar biasa, Kiai Asrori terbukti mampu meneruskan kemursyidan yang ia dapat dari ayahnya. Bahkan lebih dari itu, ia berhasil mengembangkan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah ke suatu posisi yang mungkin tak pernah ia Asrori adalah pribadi yang istimewa. Pengetahuan agamanya dalam dan kharisma memancar dari sosoknya yang sederhana. Tutur katanya lembut namun seperti menerobos relung-relung di kedalaman hati pendengarnya. Menurut keluarga dekatnya, sewaktu muda Kiai Asrori telah menunjukkan tak teratur. Ia belajar di Rejoso satu tahun, di Pare satu tahun, dan di Bendo satu tahun. Di Rejoso ia malah tidak aktif mengikuti kegiatan ngaji. Ketika hal itu dilaporkan kepada pimpinan pondok, Kiai Mustain Romli, ia seperti memaklumi, “biarkan saja, anak macan akhirnya jadi macan juga.” Meskipun belajarnya tidak tertib, yang sangat mengherankan, Kiai Asrori mampu membaca dan mengajarkan kitab Ihya’ Ulum al-Din karya Al-Ghazali dengan baik. Di kalangan pesantren, kepandaian luar biasa yang diperoleh seseorang tanpa melalui proses belajar yang wajar semacam itu sering disebut ilmu ladunni ilmu yang diperoleh langsung dari Allah SWT. Adakah Kiai Asrori mendapatkan ilmu laduni sepenuhnya adalah rahasia Tuhan, wallahu a’lam. Ayahnya sendiri juga kagum atas kepintaran anaknya. Suatu ketika Kiai Utsman pernah berkata “seandainya saya bukan ayahnya, saya mau kok ngaji kepadanya.” Barangkali itulah yang mendasari Kiai Utsman untuk menunjuk Kiai Asrori bukan kepada anak-anaknya yang lain yang lebih tua sebagai penerus kemursyidan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah padahal saat itu Kiai Asrori masih relatif muda, 30 meninggal dunia pada hari ini 26 Sya’ban 1430 H./18 Agustus 2009 pukul 0220 WIB, KH. ASRORI BIN UTSMAN AL-ISHAQI, Kedinding SurabayaBeliau adalah mursyid Thoriqoh Qodiriyah & Naqsabandiyyah saat ini, semoga Allah senantiasa mengampuni semua dosanya
Jumat, 26 Mei 2023 0700 WIB Mursyid. Iklan Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara BUMN Erick Thohir resmi menunjuk Mursyid sebagai Direktur Utama PT Waskita Karya Persero Tbk. menggantikan Destiawan Soewardjono. Erick merombak jajaran direksi dan komisaris Waskita Karya usai ditetapkannya Destiawan sebagai tersangka dugaan kasus korupsi. Penetapan Mursyid sebagai Direktur Utama Waskita Karya berlangsung dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST 2022 di Gedung Waskita Heritage, Jakarta, pada Kamis, 25 Mei 2023. Mursyid sempat menduduki posisi Plt Direktur Utama Waskita Karya saat Destiawan diberhentikan sementara dari jabatannya. Sebelumnya, Mursyid merupakan mantan Direktur Human Capital Management, Pengembangan Sistem dan Legal Waskita Karya. Mursyid pun pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Waskita Karya Beton Tbk dan mengundurkan diri pada Juni 2022. Mursyid merupakan lulusan dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Ia menyelesaikan gelar S1 Teknik jurusan Teknik Sipil pada 1993. Kemudian dia meraih gelar S2 jurusan manajemen di universitas yang sama pada 2010. Dia mulai berkarir di PT Wijaya Karya sejak 1993. Murysyid dipercaya menjabat sebagai pemimpin di berbagai proyek. Di antaranya Manajer Konstruksi Proyek Double Track Yogyakarta-Kroya pada 2005 sampai 2008. Kemudian dia menjabat sebagai Manajer Konstruksi Proyek Kanal Timur Paket 24 pada 2008 sampai 2009. Pada 2009-2012, Mursyid menjadi Manajer Proyek Pembangunan Dam Tembesi Tahap 1 Pilot Dyke. Lalu pada pada 2012-2023, dia menjabat posisi Manajer Proyek Pembangunan Dermaga Utara Pelabuhan Laut Batu Ampar. Dia juga pernah menjadi General Manager Departemen Umum 1 pada 2015 sampai Selain menunjuk Direktur Utama yang baru, ... 12 Selanjutnya Artikel Terkait Erick Thohir Ungkap 6 Terobosan Baru dalam Kompetisi Liga 1 2023-2024 1 jam lalu Targetkan Dividen BUMN 2024 Rp 80,2 T, Erick Thohir Sebenarnya Cukup Berat 1 jam lalu Liga 1 Musim 2023-2024 akan Tetapkan Salary Cap, Erick Thohir Agar Klub Tak Bangkrut 8 jam lalu Cak Imin Sebut PKB Terbuka jika PAN Ingin Gabung Koalisi KIR 8 jam lalu PMN Tambahan Injourney Rp 1,19 T Disetujui, Dirut Untuk Penyelesaian Kewajiban di Mandalika 8 jam lalu Emtek Grup Kembali Pegang Hak Siar, Liga 1 2022-2023 Ditayangkan Langsung Indosiar dan Vidio 10 jam lalu Rekomendasi Artikel Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini. Video Pilihan Erick Thohir Ungkap 6 Terobosan Baru dalam Kompetisi Liga 1 2023-2024 1 jam lalu Erick Thohir Ungkap 6 Terobosan Baru dalam Kompetisi Liga 1 2023-2024 Erick Thohir menyebut banyak terdapat terobosan baru untuk Liga 1 2023/2024 musim depan yang akan dimulai pada 1 Juli. Targetkan Dividen BUMN 2024 Rp 80,2 T, Erick Thohir Sebenarnya Cukup Berat 1 jam lalu Targetkan Dividen BUMN 2024 Rp 80,2 T, Erick Thohir Sebenarnya Cukup Berat Kementerian BUMN menyebut dividen yang berpotensi untuk diberikan pada 2024 Rp80,2 triliun. Liga 1 Musim 2023-2024 akan Tetapkan Salary Cap, Erick Thohir Agar Klub Tak Bangkrut 8 jam lalu Liga 1 Musim 2023-2024 akan Tetapkan Salary Cap, Erick Thohir Agar Klub Tak Bangkrut Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan menetapkan standar gaji dan pengeluaran untuk klub Liga 1 mulai musim 2023-2024. Cak Imin Sebut PKB Terbuka jika PAN Ingin Gabung Koalisi KIR 8 jam lalu Cak Imin Sebut PKB Terbuka jika PAN Ingin Gabung Koalisi KIR Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan PKB sangat terbuka jika Partai Amanat Nasional PAN akan merapat ke Koalisi KIR PMN Tambahan Injourney Rp 1,19 T Disetujui, Dirut Untuk Penyelesaian Kewajiban di Mandalika 8 jam lalu PMN Tambahan Injourney Rp 1,19 T Disetujui, Dirut Untuk Penyelesaian Kewajiban di Mandalika Usulan Penyertaan Modal Negara PMN tambahan yang diajukan Kementerian BUMN untuk holding BUMN pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia Persero atau dikenal InJourney, sebesar Rp 1,19 triliun telah disetujui DPR RI. Bagaimana alokasi penggunaannya? Emtek Grup Kembali Pegang Hak Siar, Liga 1 2022-2023 Ditayangkan Langsung Indosiar dan Vidio 10 jam lalu Emtek Grup Kembali Pegang Hak Siar, Liga 1 2022-2023 Ditayangkan Langsung Indosiar dan Vidio PT Elang Mahkota Teknologi Emtek Group melalui Indosiar dan Vidio akan kembali menjadi pemegang hak siar Liga 1 2023-2024. Selain Erick Thohir, PAN Juga Munculkan Muhadjir Effendy sebagai Bacawapres 10 jam lalu Selain Erick Thohir, PAN Juga Munculkan Muhadjir Effendy sebagai Bacawapres Politikus Partai Amanat Nasional Zainuddin Maliki mengatakan Muhadjir Effendy masuk dalam bursa cawapres di partainya selain Erick Thohir. Dugaan Lapkeu Waskita dan WIKA Dipoles, Erick Thohir Pasti Kita Lakukan Tindakan Hukum Keras 11 jam lalu Dugaan Lapkeu Waskita dan WIKA Dipoles, Erick Thohir Pasti Kita Lakukan Tindakan Hukum Keras Menteri Badan Usaha Milik Negara BUMN Erick Thohir menanggapi dugaan laporan keuangan BUMN Karya, PT Waskita Karya Persero Tbk dan PT Wijaya Karya Persero Tbk alias WIKA. WSBK dan MotoGP di Mandalika Merugi, Erick Thohir Event yang Memberatkan, Negoisasi Ulang 12 jam lalu WSBK dan MotoGP di Mandalika Merugi, Erick Thohir Event yang Memberatkan, Negoisasi Ulang Sejumlah event internasional di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat disebut merugi. Menteri Badan Usaha Milik Negara BUMN Erick Thohir menyebut akan melakukan negosiasi ulang terhadap beberapa event tersebut. Jokowi Minta Pengawasan Berorientasi Hasil, BPKP Ekspektasi Tinggi Presiden Harus Kita Jaga 12 jam lalu Jokowi Minta Pengawasan Berorientasi Hasil, BPKP Ekspektasi Tinggi Presiden Harus Kita Jaga Ateh meminta seluruh pegawai BPKP untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan Presiden Jokowi.
mursyid thoriqoh yang masih hidup